BATANG -(deklarasinews.com)- Sungai Mlangi merupakan salah satu sungai yang sangat penting untuk pengairan area persawahan warga khususnya wilayah Desa Tersono, Kranggan dan Desa Tanjungsari. Saat ini aliran sungai Mlangi tersumbat dan mengalami pendangkalan yang disebabkan karena sampah yang menumpuk dan tumbuhnya rumput  disekitaran aliran sungai. Tampak terlihat Ratusan prajurit dari Kodim 0736/Batang bersama dengan berbagai organisasi masyarakat bekerja keras membersihkan aliran sungai Mlangi yang mengalami pendangkalan dengan mengerahkan 3 alat berat excavator. Kamis (26/09/2024).

Kepala Desa Tersono, Abdul Mukti sangat mengapresiasi atas inisiatif Kodim Batang yang melakukan pembersihan aliran sungai Mlangi, itu merupakan salah satu bentuk nyata kepedulian TNI terhadap lingkungan dan masyarakat.

Ia juga menyatakan, bahwa tindakan tersebut sangat membantu masyarakat dalam kelancaran pengairan lahan pesawahan milik warga. Saat musim kemarau seperti sekarang ini, warga banyak mengeluh karena debit air aliran sungai Mlangi sangat kecil dan tidak bisa mencukupi kebutuhan air diarea sawah warga. Itu semua karena dibagian atas bendungan sungai Mlangi mengalami pengendapan dan penyumbatan sehingga tidak lancar.

“Aliran air sungai Mlangi dulunya lancar dan debit airnya cukup untuk mengairi kurang lebih 130 hektar sawah warga, tetapi sekarang aliran air tidak lancar bahkan sungai yang dulunya kelihatan lebar sekarang menyempit hanya kelihatan tiga meter. Selain sedimentasi, sungai juga ditumbuhi rumput lebat. Jika tidak ada upaya normalisasi, air sungai tidak akan sampai di bawah dan akan berhenti disini,” jelasnya.

Ia pun berharap, kegiatan serupa bisa dilaksanakan setiap tahunnya, pasalnya sedimentasi yang berada di sungai Mlangi sudah cukup parah. Sehingga saat musim kemarau seperti saat ini, air tidak bisa sampai kebawah dan banyak petani yang tidak bisa menanam padi, “bebernya”.

Sementara itu, Dandim Batang Letkol Inf. Ahmad Alam Budiman setelah mendapat informasi tentang pendangkalan sungai Mlangi, dengan cepat mengambil tindakan mengerahkan pasukan untuk menormalisasi Sungai.

“Karya Bakti ini adalah salah satu rangkaian kegiatan dalam HUT TNI ke-79. Selain pembersihan sungai, Kodim Batang juga akan mengadakan kegiatan Pembersihan Pantai, Tempat Ibadah, Fasilitas Umum, Sekolahan, Jalan dan Pembersihan Pasar”, terangnya.

Pengerjaan pembersihan dimulai dari sebelah Selatan jembatan sampai Utara jembatan atau bendungan. Tiga alat berat excavator juga dikerahkan untuk membantu proses pengerukan sungai.

“Proses pengerukan sedimen tanah serta batu berlangsung cepat dan efisien, dengan hasil yang dapat terlihat dalam waktu beberapa jam. Yang sebelumnya merupakan sungai sempit ditumbuhi semak belukar, kini tersaji bersih dan lebar,” ujar dia.

Meskipun mengalami hambatan tepat di bawah jembatan, di mana terdapat banyak pohon pisang bahkan pohon nangka yang tumbuh diatas sendimen nyaris menutup aliran sungai dan alat berat tidak mampu untuk merobohkan, namun hambatan tersebut berhasil diatasi melalui tenaga manual.

“Dengan kerjasama yang kuat antara TNI khususnya Kodim 0736/Batang, Polres Batang serta masyarakat dan berbagai organisasi terkait, kami mampu menciptakan perubahan yang nyata untuk kebaikan lingkungan dan kesejahteraan warga setempat,” pungkas Dandim.