BANDARLAMPUNG -(deklarasinews.com)- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat Perekonomian Provinsi Lampung pada triwulan II-2024 tumbuh sebesar 4,80 persen secara tahunan (y-on-y), masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan triwulan yang sama di tahun sebelumnya  (triwulan II-2023) yang sebesar 4,00 persen.

“Apabila kita bandingkan dengan triwulan II-2023 atau secara (y-on-y), tumbuh sebesar 4,80 persen,” kata Kepala BPS Povinsi Lampung, Atas Parlindungan Lubis, dalam rilis resminya secara daring di Bandar Lampung, Senin (5/8).

Ia menerangkan bahwa perekonomian Provinsi Lampung pada triwulan II-2024, masih didominasi oleh Kategori Pertanian dengan kontribusi sebesar 29,04 persen, kemudian Kategori Industri Pengolahan berkontribusi sebesar 17,66 persen, dan Kategori Perdagangan sebesar 13,69 persen. Besaran PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp124,69 triliun, dan atas dasar harga konstan mencapai Rp73,36 triliun.

Lebih lanjut BPS mencatat bahwa sektor pertanian masih menjadi kontributor terbesar bagi perekonomian Lampung yang tumbuh sebesar 0,32 persen, disusul oleh Industri Pengolahan tumbuh sebesar 4,77 persen dan Perdagangan 5,36 persen, ketiga sektor ini secara kolektif menyumbang lebih dari 60,39 persen terhadap total PDRB Lampung. “Apabila dibandingkan dengan triwulan I-2024, atau secara q-to-q, pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung tumbuh sebesar 9,71 persen,” kata Atas.

Dari sisi PDRB Provinsi Lampung pada triwulan II  2024 menurut pengeluaran masih didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga dengan kontribusi sebesar 62,54% diikuti komponen ekspor sebesar 55,46% dan komponen PMTB sebesar 29,57%. “Ketiga komponen pendorong utama pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung tumbuh positif,” kata Atas.

Komponen Pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,69 persen meningkat jika dibandingkan dengan triwulan I 2024 yang tumbuh sebesar 4,67 persen. Komponen ekspor tumbuh sebesar 14,20 persen menguat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 6,10 persen ditandai dengan peningkatan volume muat barang melalui pelabuhan Panjang. Komponen PMTB tumbuh sebesar 3,33 persen mengalami percepatan dibandingkan triwulan I 2024 yang tumbuh sebesar 2,31 persen.

Pertumbuhan didorong oleh perayaan hari besar keagamaan, panen raya, libur sekolah yang ditandai dengan naiknya jumlah penumpang di semua moda angkutan serta peningkatan jumlah pengunjung tempat wisata.

Kemudian dari sisi lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah lapangan usaha Transportasi & Pergudangan sebesar 15,19 persen, kemudian diikuti dengan Jasa Lainnya sebesar 9,89 persen, dan Jasa Perusahaan dengan pertumbuhan sebesar 9,44 persen.

Atas menjelaskan “Pertumbuhan ini didorong peningkatan seluruh aktivitas transportasi dan pergudangan yang disebabkan oleh momen mudik Lebaran dan liburan anak sekolah.” terangnya.

Selanjutnya jika dibandingkan antara Semester 1 2024 dengan Semester 1 2023 atau secara c-to-c, tumbuh sebesar 4,08 persen.

Pada Semester I-2024, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Kategori Transportasi dan Pergudangan, yang tercatat  sebesar 13,37 persen, diikuti Kategori Jasa Perusahaan sebesar 9,68 persen dan Kategori Administrasi Pemerintahanan sebesar 9,55 persen.

Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit (PK-LNPRT) sebesar 16,27 persen; kemudian diikuti Komponen Ekspor Barang dan Jasa yaitu sebesar 10,25 persen.

Pertumbuhan PK-LNPRT pada semester 1 dipicu oleh penyelenggaraan Pemilu, dan untuk Ekspor Barang dan Jasa terjadi tumbuh positif baik untuk ekspor luar negeri maupun antar pulau.