Tedi, sosok di balik Bank Sampah Sahabat Gajah binaan CCAI, turut menyampaikan pengalamannya dalam membuat kompos yang terbuat dari limbah bahan baku teh Frestea dan sampah organik di dalam sesi diskusi Coca-Cola Forest Fun Learning. Tedi juga mengungkapkan pentingnya menciptakan nilai ekonomi dari sampah-sampah yang telah dibuang dan dipilah, agar masyarakat lebih giat dalam membangun sistem pengolahan sampah yang lebih baik lagi.
Rangkaian kegiatan Coca-Cola Forest Fun Learning seri 7 diramaikan dengan berbagai kegiatan peduli lingkungan, seperti: pembekalan lingkungan dan kewirausahaan, pembersihan area hutan, praktek pembuatan kompos organik, menanam di kebun pakan, memanen hasil kebun dan mempraktekan cara pemasaran hasil kebun dalam pasar tani. Peserta tamu dari berbagai negara juga mendapatkan kesempatan untuk memberikan masukannya mengenai kreativitas pemasaran hasil kebun dengan cara yang unik dan menarik.
“Coca-Cola Amatil Indonesia telah menjalankan program binaan bagi anak-anak warga di sekitar pabrik Lampung sejak tahun 2014 dan hingga hari ini kami telah memberikan lebih dari 67 kali pelatihan bagi 1.340 anak melalui Coca-Cola Forest Fun Learning. Dengan mengajak anak-anak binaan CCAI untuk berinteraksi dengan para pelajar dari negara yang berbeda kami ingin menumbuhkan rasa percaya diri agar menjadi motor penggerak pembangunan menuju desa mandiri Lestari,” ujar Yayan Sopian, Regional Manager Corporate Affairs West Indonesia.
Selain menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui Coca-Cola Forest Fun Learning secara rutin, CCAI juga berupaya untuk mendukung berbagai inisiatif social kemasyarakatan seperti pemberian bantuan pendidikan bagi anak-anak berprestasi di sekitar fasilitas CCAI, penyediaan layanan kesehatan secara cuma-cuma di setiap poliklinik CCAI, Sunatan Massal, dukungan penanaman pohon, serta pengembangan bibit muda sepak bola melalui Coke Kicks.(rls)