JAKARTA -(deklarasinews.com)- Dengan mengusung konsep pentahelix, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara akan merangkul semua pihak untuk membangun komitmen dalam memajukan kota Jakarta Utara. Upaya pemerintah dalam mendorong pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan menuju kota global salah satunya adalah dengan mengoptimalkan peran Corporate Social Responsibility (CSR).

“Secara pentahelix, kita akan upayakan agar CSR atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) badan usaha di wilayah Jakarta Utara bisa dikemas dengan baik sehingga bisa tepat sasaran dan tepat guna. Oleh karena itu, diperlukan wadah atau forum untuk mengatur, mensinergikan, dan mengoordinasikan hal tersebut,” ungkap Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim dalam kegiatan Forum Group Discussion (FGD) bertemakan Sinergitas Pembangunan Kota Melalui Komitmen dan Peran TJSL Badan Usaha di wilayah Kota Administrasi Jakarta Utara.

Selain dari unsur pemerintah, kegiatan FGD yang berlangsung di Function Hall, Mal Artha Gading, Selasa (29/10) itu juga dihadiri oleh puluhan badan usaha, akademisi, komunitas, dan media. Pada kegiatan tersebut, puluhan peserta FGD juga mendapatkan tambahan wawasan dari narasumber mengenai arah pembangunan kota Jakarta Utara, peran CSR dalam pembangunan berkelanjutan kota, forum TJSL badan usaha, dan cerita baik TJSL badan usaha Jakarta Utara.

Sejumlah narasumber berkompeten yang dilibatkan langsung dalam kegiatan FGD diantaranya Wakil Kepala Bappeda Provinsi DKI Jakarta, Tri Indrawan, Bappenas RI, Rian Wicaksana, Kementerian Sosial RI, Muhammad Yahya, Director of Brand and Strategy The Economic, Alex Mulya, General Manager PT PLN Indonesia Power UBP Priok, Igan Subawa Putra, dan Forum CSR Indonesia, Muhammad Satria.

Saya mengajak kita semua untuk melihat momentum ini sebagai sebuah kesempatan emas untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Kita perlu saling mendukung baik dalam aspek pembiayaan, sumber daya manusia, maupun dalam pemanfaatan teknologi dan inovasi yang akan membawa manfaat jangka panjang,” imbau Ali Maulana Hakim.

Sementara itu, pelaksanaan FGD dan penandatanganan komitmen sinergitas pembangunan kota sebagai langkah awal untuk menguatkan rencana pembentukan Forum CSR Kota Jakarta Utara. “FGD ini adalah langkah awal kita dalam membangun kesepahaman untuk mutualisme pentahelix yang membutuhkan wadah atau Forum CSR tingkat kota Jakarta Utara sehingga CSR yang disalurkan nantinya bisa tepat sasaran dan tidak tumpah tindih,” terang Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Utara, Abdul Khalit.

Ia menjelaskan bahwa forum tersebut akan membuat suatu rencana kerja dalam satu atau lima tahun kedepan sesuai dengan isu strategis kota. “Artinya, dalam setiap mengatasi permasalahan utama seperti masalah sosial dan program yang menahun itu kita tidak sendirian tapi bisa dilakukan secara pentahelix. Kita bisa sinergikan melalui musrenbang dimana program yang tidak bisa dicover melalui APBD bisa masuk dalam program CSR sehingga dapat memenuhi kebutuhan kota,” tambahnya. (WBO)