BANDARLAMPUNG -(deklarasinews.com)- Viral di media sosial, ketika komika Abdul Arsyad mengomentari kondisi trotoar di Bandar Lampung di podcast Skakmat yang dipandu oleh Pandji Pragiwaksono yang diunggah tiga Minggu lalu

Dalam komentarnya, Abdul Arsyad mengatakan ,” Di Lampung itu mereka punya trotoar tapi dari keramik, lucu sekali. Saya waktu lewatnya itu, apa motivasinya kau bikin trotoar dari keramik?.”.

“Gak aman lho itu, kalau hujan licin,” timpal Pandji, yang diiyakan pula oleh Abdul Arsyad.

Tidak tinggal diam, Pemerintah Kota Bandar Lampung melalui Dinas Pekerjaan Umum menyampaikan bahwa jauh sebelum viralnya berita terkait trotoar ini, Pemerintah Kota Bandar Lampung telah memiliki rencana untuk mengganti trotoar yang terbuat dari keramik warna warni ini dengan material granit yang dinilai lebih aman dan tidak licin.

“Sesuai arahan Walikota, Trotoar tersebut akan kami bongkar dan diganti dengan material granit yang lebih aman dan tidak licin,” ujar Dedi Sutiyoso, Kepala Dinas PU Kota Bandar Lampung pada Jumat (10/01/2024).

Menanggapi permasalahan trotoar ini, Wahyudi, Ketua Gepak Lampung mengajak semua unsur untuk berpikir bijak.

“Dalam menerima  dan menyikapi informasi kita dituntut untuk melihat dari berbagai sisi. Untuk permasalahan trotoar yang sudah dibangun sejak Kepemimpinan Walikota sebelumnya yaitu bapak Herman, HN. Sudah pasti ada alasan mengapa dipilih keramik warna warni, mungkin untuk manfaat estetikanya, Pak Herman ingin ada keindahan yang dapat dilihat oleh masyarakat di sepanjang jalan yang ada di jalan utama Kota Bandar Lampung, selain untuk membantu terpenuhinya kebutuhan pejalan kakinya,” kata Wahyudi.

“Mungkin lewat trotoar warna warni ini diharapkan. dapat juga  menarik minat wisatawan lokal maupun luar daerah untuk berkunjung ke Kota Bandar Lampung, mungkin saja kan..,” ujarnya.

“Namun demikian memang sudah selayaknya disetiap pembangunan, terutama pembangunan fisik, diperhitungkan secara matang, mulai dari tahapan perencanaannya, dibicarakan selain kemanfaatannya,  output-outcomenya juga resiko yang diakibatkannya..Sudahkan prosedur itu semua dilalui?,” ujar Wahyudi.

“Sejatinya pembangunan trotoar yang baik itu harus memperhatikan aspek keselamatan, kenyamanan dan kemudahan pejalan kaki, ” ujar Wahyudi lagi.

“Sudahkah pada saat perencanaannya stakeholder terkait dilibatkan. Selain Dinas PU tentu saja ada dari pihak Dinas Perhubungan, Kepolisian, Forum-forum atau Lembaga Pemerhati Keselamatan Jalan ,mungkin jika perlu juga Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat yang dapat mewakili lainnya.,’ ujar Wahyudi

“Bukan hanya trotoar, ada beberapa pembangunan fisik di Kota Bandar Lampung yang banyak menyita perhatian masyarakat terutama melalui media sosial, seperti JPO Siger Milenial dan terakhir ada pembangunan Tugu Pagoda di China Town Bandar Lampung yang sempat didemo juga,” ujar Yudhi Hasyim, panggilan lain Wahyudi.(Red)