Acara turut dihadiri secara langsung dan daring sejumlah pihak, antara lain Manajer Project Management Unit (PMU) HETI Project Prof. Kharisun, beserta tim Monev PMU melalui Zoom, Manajer PIU HETI Project Unila Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., para PIC HETI Project Unila, Tim Konsultan PMSC, Kontraktor Pelaksana PT Nindya Karya, serta narasumber dari PT. TAP Kapital Indonesia, yakni Deden Wahyudianto, S.E., M.M., dan Ahmad Suhijriah, S.T., M.I.Kom., CRP.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan TIK, Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A., saat membuka acara menguraikan kilas balik terkait Proyek HETI yang didanai melalui pinjaman dari Asian Development Bank (ADB).

Ia mengatakan, proyek ini mencakup pembangunan gedung RSPTN dan IRC, pengadaan alat, serta kegiatan non-fisik berupa capacity development bagi staf medis dan non-medis yang akan mendukung operasional kedua fasilitas tersebut.

Ayi berharap, kegiatan ini mampu menjadi sarana efektif untuk perbaikan berkelanjutan dan memastikan ketepatan sasaran program.

Ia juga menegaskan, proyek pembangunan RSPTN dan IRC Unila agar dapat berjalan sesuai prosedur, standar dan capaian yang sudah ditentukan sekaligus menjadi percontohan pelaksanaan proyek terintegrasi dan berkelanjutan.

“Dengan adanya kegiatan monev ini, saya mengharapkan ada upaya mitigasi dan antisipasi dari berbagai kendala yang dimungkinkan terjadi”, ujarnya.

Senada dengan hal itu, Prof. Satria Bangsawan menuturkan monitoring dan evaluasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa program yang dijalankan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai rencana.

Ia menjelaskan, upaya monitoring berkala tim Monev RSPTN Unila yakni dengan mengidentifikasi dan mengevaluasi pencapaian target, serta mengatasi kendala-kendala selama pelaksanaan program.

Ia juga menambahkan, program monitoring dan evaluasi juga telah melalui berbagai upaya untuk memastikan program berjalan sesuai standar yang ditetapkan oleh ADB dan kementerian terkait. [red]