BANDARLAMPUNG – (deklarasinews.com) -Ratusan pendaftar tercatat akan memperebutkan 10 nominasi penghargaan dalam Festival Film Mahasiswa Indonesia (FFMI) 2019 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) dan Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya.

Adapun sepuluh nominasi yang akan diperebutkan yakni film mahasiswa terbaik, sutradara film mahasiswa terbaik, aktor film mahasiswa terbaik, aktris film mahasiswa terbaik, penyunting gambar film mahasiswa terbaik, penata gambar film mahasiswa terbaik, penata musik film mahasiswa terbaik, ide cerita film mahasiswa terbaik, pemeran pendukung pria film mahasiswa terbaik, dan pemeran pendukung wanita film mahasiswa terbaik. Peraih pemenang nominasi terbanyak akan mendapatkan piala bergilir Kemenristekdikti 2019.

Ketua Panitia FFMI 2019, Dedi Putra, S.E., M.S.Akt., mengatakan pelaksanaan FFMI 2019 ini juga kembali diikuti oleh Universitas Timor Provinsi Nusa Tenggara Timur yang merupakan pemenang FFMI 2017. “Pesertanya merata mewakili Pulau Sumatera yakni Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Lampung. Untuk Pulau Kalimantan, ada yang berasal dari Pontianak dan Pulau Sulawesi berasal dari Soroako, Kabupaten Luwu Timur,” ungkap dia Kamis, 20 Juni 2019.

Pulau Jawa, lanjut dia, berasal dari kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Semarang. “Institut Kesenian Jakarta juga telah mengirimkan karya terbaik filmnya. Kita masih tunggu karya sineas-sineas muda hingga 20 Juni 2019 pukul 23.59 WIB dan sementara ini info dari sekretariat sudah ratusan yang masuk karya film dari mahasiswa se Indonesia,” ujarnya.

Dedi –biasa disapa—menuturkan panitia FFMI 2019 juga melakukan roadshow ke media cetak di Provinsi Lampung. “Kita lakukan roadshow dan talkshow di televisi lokal Lampung untuk menyampaikan rangkaian acara FFMI 2019,” tuturnya.

Koordinator Acara FFMI 2019, Doni Andrianto Basuki, S.Kom., M.T.i., mengatakan pendaftaran akan berakhir pada 20 Juni 2019 sekira pukul 23.59 WIB. ”Setelah pendaftaran akan dilakukan kurasi film dengan menghadirkan juri lokal Dede Safara, Irwan Wahyudi, dan Wisnu Locker dan akan dinilai oleh juri nasional Andi Bachtiar Yusuf, Aline Jusria, dan Benny Kadarhariarto,” ucapnya.

Film yang masuk, kata Doni, akan dilakukan pemutaran pada screening 24 – 28 Juni 2019. “Buat pecinta film dan sineas di Indonesia, bisa datang ke kampus biru Darmajaya untuk menonton karya dari mahasiswa se Indonesia dengan gratis,” tuturnya. (*)

 

Tinggalkan Balasan