SOFIFI-(deklarasinews.com) – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Maluku Utara (Malut) bekerjasama dengan Balai Material dan Peralatan Konstruksi Direktorat Bina Konstruksi Kementerian PUPR RI melaksanakan uji sertifikasi tenaga terampil alat berat selama dua hari (5-6 Juli 2019) di Sofifi.

Kegiatan ini sendiri bertujuan untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan keterampilan tenaga kerja agar bisa bersaing dengan tenaga-tenaga kerja konstruksi dari luar daerah.

”Tenaga kerja di Maluku Utara harus mampu bersaing dengan daerah lain. Melalui program ini kami harap ada peningkatan,” kata Staf Balai Material dan Peralatan Konstruksi Masdida kepada Wartawan di lokasi pelatihan, kemarin Jumat (5/7).

Masdida mengatakan, uji sertifikasi kali ini dilakukan untuk dua alat berat yakni dump truck dan ekskavator, mengingat pentingnya sertifikasi atau lisensi bagi operator alat berat dan sopir dump truck.

“Di perusahaan-perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang sudah tersertifikasi, olehnya itu sangat rugi bagi operator jika kegiatan seperti ini tidak dimanfaatkan,” terangnya

Untuk mengikuti uji sertifikasi ini, kata Masdida, peserta harus melengkapi beberapa persyaratan seperti administrasi, memiliki pengalaman, serta paham betul dengan mesin alat berat yang digunakan.

“Mereka juga harus paham bagaiamana merawat mesin, kemudian cara menggunakan alat tersebut dengan baik,” katanya.

Ia juga menambahkan, peserta yang mengikuti uji sertifikasi sebanyak 65 orang, yang terdiri dari 28 peserta dump truck dan 37 orang uji sertifikasi ekskavator. Sementara, assesor yang memberikan assesment 2 orang, yakni Trisulo dan Sugeng Maryono.

Ditempat yang sama, salah satu assesor operator alat berat, Trisulo mengatakan, untuk memiliki sertifikasi operator alat berat peserta tidak hanya mumpuni dalam mengoperasikan alat, melainkan harus memiliki attitude, dan pengetahuan.

“Mereka (peserta) harus pahami gerakan dasar menggunakan alat berat, karena menggerakkan handle harus ada kombinasi baik boom, arm maupun bucket,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan, dalam penilaian uji sertifikasi alat berat tidak digunakan penilaian kuantitatif, melainkan kualitatif. Berbeda dengan uji kompetensi yang lain pada umumnya.

“Nilainya enggak ada angka, hanya Kompeten atau tidak Kompeten,” ujarnya.

Pantauan media ini dilokasi, puluhan peserta yang berasal dari kabupaten/kota ini nampak serius mendengar arahan dari assesor sebelum diuji. Mengandalkan satu dump truck dan satu ekskavator, para peserta secara bergiliran dinilai oleh para assesor. (ais).

Tinggalkan Balasan