TERNATE -(deklarasinews.com)– Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Maluku Utara, dalam hal ini anggota Komisi IV DPRD Provinsi Malut, Rahmi Husen yang juga sebagai ketua Badan Pemilu (Bapilu) Partai Demokrat Malut itu menghimbau kepada pemprov Malut dan Pemkab Halmahera Selatan (Halsel) agar lebih serius menangani korban gempa. Hal ini disampaikannya pada saat bincang dengan awak media di Cafe Jarod, kemarin Kamis, (18/7).
Dia juga menuturkan, pihaknya sangat menyayangkan proses penyaluran bantuan yang tidak merata kepada korban gempa, sebab seluruh komponen masyarakat maupun para dermawan mengharapkan dapat mendistribusikan bantuan sampai kepada semua korban dampak bencana alam, namun hingga saat ini masih ada warga yang terdampak belum tersentuh bantuan, hal ini dikarenakan penyaluran bantuan yang tidak merata.
“Banyaknya Bantuan yang didistribusikan saat ini itu tumpang-tindih, ada desa yang sampai dua atau tiga bantuan yang masuk sementara di desa yang lain belum tersentuh sama sekali, mestinya pemerintah, baik pemerintah kabupaten maupun provinsi melalui dinas teknis mengatur dan mendata mana yang sudah tersentuh mana yang belum,” ungkapnya.
“Pemberian bantuan kepada korban bencana alam di Halsel merupakan panggilan hati nurani kita atas ujian yang di hadapi saudara-saudara kita, Jangan di politisir ke momentum 2020,” tegas Abang Juned, sapaan akrab mantan ketua HMI cabang Manado ini.
Secara terpisah, Kepala Biro (Karo) Protokol, Kerjasama, dan Komunikasi Publik setdaprov Malut, Mulyadi Tutupoho kepada media ini menegaskan bahwa korban gempa merupakan bencana kemanusiaan, sehingga dalam penyaluran bantuan kepada masyarakat yang menjadi korban gempa Halsel oleh pemerintah tidak ada yang pilih kasih.
”Rapat semalam, Selasa (17/7) sudah ditegaskan oleh gubernur. Bahwa ini gempa kemanusiaan sehingga jangan ada pilih kasih dalam memberikan bantuan termasuk menghindarkan diri dari kepentingan diluar dari kepentingan kemanusian dan keummatan,” pintanya.
Disentil terkait ada pihak-pihak tertentu yang diduga memanfaatkan korban gempa Halsel untuk kepentingan politik, Mulyadi berpendapat bahwa tidak baik jika, musibah gempa Halsel dijadikan sebagai isu politik untuk pencitraan.
“Tidak etik, jika disaat musibah kita memanfaatkan untuk kepentingan pribadi. Semoga kita semua ikhlas membantu masyarakat yang lagi menghadapi kesulitan,” harapnya. (ais).