BANDAR LAMPUNG -(deklarasinews.com)– Pemerintah Provinsi Lampung terus berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tengah berbagai tantangan. Pada Triwulan I 2024, pertumbuhan ekonomi Lampung tercatat sebesar 3,30% (yoy), melemah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 4,94%. Namun, pada Triwulan II 2024, pertumbuhan meningkat tajam menjadi 4,80% (yoy) dan secara qtq melonjak hingga 9,71%, jauh melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 3,79%.

Ke depan, pertumbuhan ekonomi Lampung pada Triwulan III 2024 diproyeksikan berada dalam rentang 4,5% hingga 5% (yoy), didorong oleh realisasi penerimaan pajak daerah yang meningkat. Data menunjukkan hingga 12 September 2024, penerimaan pajak daerah mencapai Rp2,1 triliun atau 63,10% dari target Rp3,34 triliun. Realisasi ini mengalami akselerasi pesat sejak Agustus, berkat program keringanan pajak kendaraan yang diluncurkan.

Plt. Kepala Bapenda Provinsi Lampung, Slamet Riadi, menyatakan optimisme terhadap pencapaian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak. Hingga Oktober 2024, PAD dari pajak daerah tercatat Rp2,62 triliun, atau 71,62% dari target Rp3,6 triliun, dengan kontribusi utama dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (BBNKB), Pajak Air Permukaan (PAP), dan Pajak Rokok.

Pertumbuhan ekonomi Lampung juga ditopang oleh peningkatan realisasi Pendapatan Negara yang hingga 30 September 2024 mencapai Rp8.120,68 miliar, atau 71,22% dari target, tumbuh 6,95%. Pertumbuhan ini didukung oleh penerimaan pajak dalam negeri, bea masuk, dan penerimaan cukai yang melampaui target. Dengan inflasi terkendali pada level 1,94% (yoy) hingga Oktober 2024, Lampung berhasil menjaga stabilitas ekonomi yang kondusif.

Di sektor perdagangan luar negeri, Lampung mencatatkan surplus hingga Agustus 2024 sebesar USD492,72 juta, didorong oleh peningkatan ekspor di sektor industri pengolahan dan pertanian. Sebaliknya, impor menurun tajam, membantu memperkuat neraca perdagangan.

Selain itu, realisasi belanja daerah hingga September 2024 telah mencapai Rp24.576,33 miliar, atau 73,64% dari pagu, tumbuh 11,19% (yoy). Belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah juga mencatatkan pertumbuhan signifikan, mendukung program prioritas yang berfokus pada pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat.

Dalam mendukung pembangunan pedesaan, program Dana Desa hingga September 2024 terserap sebesar Rp2.190,64 miliar, dengan fokus utama pada pembangunan infrastruktur, pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan pemberdayaan masyarakat.

Seiring dengan terjaganya stabilitas ekonomi, Pj. Gubernur Lampung, Samsudin, mengajak seluruh masyarakat untuk terus berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung, salah satunya dengan meningkatkan kualitas pelayanan perdagangan dan jasa.

“Semakin banyak kunjungan orang ke Provinsi Lampung, maka pertumbuhan di berbagai bidang, seperti perhotelan, pariwisata, perdagangan, dan transportasi, akan terus meningkat. Mari kita bersama dan terus semangat untuk maju menuju Lampung sejahtera,” ujar Pj. Gubernur di Mahan Agung, Senin (4/11/2024).

Pemerintah Provinsi Lampung optimistis perekonomian yang inklusif, berkelanjutan, dan adaptif akan terus terwujud, menghadapi tantangan global maupun domestik dengan semangat kerja keras dan inovasi. (Red).