PALEMBANG -(deklarasinews.com)- Dengan tujuan dan berharap pelayanan yang akan diberikan kepada pengguna jasa akan lebih baik, lebih cepat, dan transparan untuk pembangunan infrastruktur lebih berkualitas di Sumatera Selatan (Sumsel).
Pemerintah Provinsi Sumsel melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang (PUBMTR) Provinsi Sumsel melaunching Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) UPTD Laboratorium Badan Konstruksi.
Acara tersebut di resmikan secara langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Elen Setiadi di kantor PUBMTR di jalan Kolonel Sulaiman Amin Km 7 Talang Buruk Palembang Kamis (21/11/2024).
” Kebutuhan layanan standardisasi untuk infrastruktur terbilang memiliki potensi besar mengingatkan pembangunan hingga pertumbuhan ekonomi di Sumsel yang tinggi,” ungkap Elen.
Menurut Elen, pihaknya mendorong terus UPTD tersebut menjadi BLUD, karena punya keleluasaan pengelolaan anggaran dibandingkan dengan dibawah Dinas yang sifatnya terikat. Dengan yang membedakan BLUD dengan non BLUD di dinas adalah dalam percepatan memberikan pelayanan serta akuntabilitasnya.
” Komponen pembangunan infrastruktur di Sumsel tinggi, karena ada pembangunan tol Sumatera, kemudian dari sisi pertumbuhan ekonomi juga terbilang tinggi dan sumber daya alam besar (minyak, gas, perkebunan, dan lain-lain) yang membutuhkan dukungan infrastruktur,” paparnya.
Lanjut kata Elen, dengan menjadi BLUD, maka jasa Laboratorium bahan kontruksi ini tarif layanan bisa ditetapkan. Dengan begitu, ini juga mendorong pembangunan infrastruktur yang berkualitas/terstandarisasi,” tutupnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas PUBM Provinsi Sumsel, Affandi
S.T., M.Sc., IPU., ASEAN.Eng, UPTD Laboratorium Badan Konstruksi Dinas PUBMTR Provinsi Sumsel ini ditetapkan melalui Peraturan Gubernur Nomer 18 Tahun 2018 yang memberikan pelayanan pengujian bahan kontruksi khususnya jalan dan jembatan yang ada dilingkungan provinsi Sumsel.
BLUD Laboratorium Bahan Kontruksi ini menyediakan berbagai produk jasa kontruksi untuk pengujian laboratorium, yaitu pengujian aspal keras, pengujian campuran beraspal, pengujian agregat untuk campuran aspal dan beton, pengujian tanah dan agregat kelas A, Bdan S, pengujian beton, hingga pengujian lapangan yaitu core drill, density, sand cone, DCP dan Hammer Test.
” Diharapkan dapat memenuhi standar pengerjaan kontruksi yang ada khusus nya di wilayah Provinsi Sumsel. Layanan ini mengedepankan Kualitas menjadi prioritas,”ucapnya.
Sebelumnya menjadi BLUD, Laboratorium ini merupakan UPTD. Dengan pergantian ke BLUD ini dapat meningkatnya pelayanan, sekaligus dapat menjadi tambahan profit/pendapatan daerah. Meski begitu sebagai BLUD harus tetap mengedepankan pelayanan, daripada profit.
“Pembentukan BLUD ini sudah melalui proses, dan tahapan penilaian terhadap dokumen tata kelola, dokumen SPM yakni standar pelayanan minimum, dokumen rencana strategi, dokumen CAK atau catatan laporan keuangan,” katanya.
Dilanjutkannya, di mana oleh tim penilai sehingga UPTD Laboratorium Badan Konstruksi Dinas PUBMTR Provinsi Sumsel ini bisa menjadi atau ditetapkan menjadi BLUD. Di mana BLUD ini menyediakan berbagai layanan pengujian dan analisis material konstruksi untuk memastikan kualitas dan ketahanan material yang digunakan dan dihasilkan.
“Seperti contoh, kalau di kita itu ada pengujian aspal, ada adukan halus dan kasar untuk campuran aspai, betonnya juga ada disana, dan sebagainya, di mana semua ini akan menjadi satu kesatuan yang muaranya nanti akan menghasilkan satu pelaksanaan pekerjaan yang memenuhi standar kualitas yang kita harapkan,” jelasnya.
Begitu juga disampaikan Kepala UPTD Laboratorium Badan Konstruksi Dinas PUBMTR Provinsi Sumsel Ir Enny Eliaroza, S.T., M.T., IPM., ASEAN.Eng, jadi dengan adanya launching dari Pj Gubernur Sumsel tadi sebenarnya ini semua aksi perjuangan klasifikasi saya dari Pim, PIM tiga dan untuk teman-teman juga untuk bersama-sama meningkatkan pelayanan dan mutu pelayanan di UPTD ini.
“Sehingga akhirnya dicabutnya retribusi kami di haruskan menjadi BLUD, kami bekerja keras untuk bisa menjadikan ini BLUD dengan cara meningkatkan semua pelayanan-pelayanan yang ada,” ujarnya.
Baik itu membuat websitenya sehingga bisa transparan seperti yang di sampaikan oleh Pj Gubernur Sumsel tadi. Semua rincian bisa diakomodir hanya dengan digital, dengan handphone ataupun lainnya, begitu juga untuk pembayarannya. Jadi pihaknya merasa sangat puas dengan BLUD, sehingga harapan ke depan di support oleh semua pihak.
” Sehingga untuk meningkatkannya lagi menjadi lebih se fleksibel mungkin lagi tadi sangat kami harapkan bersama. Untuk proses BLUD ini sendiri, sebenarnya kita tidak tahu ada sosialisasi pencabutan retribusi di bulan Oktober 2023,” pungkasnya. (Ning/ril)