BANDAR LAMPUNG -(deklarasinews.com)– Serangan siber yang semakin masif di berbagai sektor publik tak terhindarkan juga terjadi di dunia pendidikan membuat masyarakat harus lebih aware.
Fakultas Ilmu Komputer Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya menggelar Kuliah Umum “On The Future of Cyber Crime” dengan menghadirkan Prof. GS.TS. Dr. Nanna Suryana Herman, M.Sc. dari Faculty of Information & Communication Technology Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM) di Pascasarjana Lantai II Gedung Hj. Yoenidar Karim pada Kamis, (31/10/24).
Dalam sambutannya Dekan Fakultas Ilmu Komputer IIB Darmajaya, Dr. Muhammad Said Hasibuan, M.Kom. mengatakan Prof. Nanna –biasa dia disapa – bukan orang baru di IIB Darmajaya karena selama ini telah menjalin komunikasi yang intensif dengan beliau. “Kehadirannya hari ini juga merupakan implementasi dari kerja sama yang telah terjalin selama ini,” ungkapnya.
Doktor lulusan UGM ini melanjutkan Prof Nanna dalam paparannya menyampaikan poin-poin untuk dapat dipilih riset oleh mahasiswa. “Semoga dari pertemuan hari ini, mahasiswa mendapatkan topik dari riset skripsinya dan untuk dosen dapat meningkatkan degree ke post doctoral,” ujarnya.
Dr. Said menerangkan cyber crime ini isu yang lagi hangat dikarenakan terdapat banyak situs tidak hanya di dalam negeri juga diluar negeri diserang oleh hacker. “Kita membutuhkan banyak ahli forensik, bahkan situs perguruan tinggi juga tidak jarang disusupi slot gacor dan lainnya,” ucap dia seperti mengutip dari https://darmajaya.ac.id.
Sebenarnya, lanjut dia, negara ini banyak membutuhkan talent-talent untuk menghalau kegiatan penyusupan tersebut. “Hampir seluruh lini pemerintahan dan kampus itu memiliki website. Dan kita perlu mengamankannya. Bagaimana kita mengamankan dunia siber dengan mencegah orang yang tidak punya hak untuk mengaksesnya,” tuturnya.
Dalam paparannya, Prof Nanna menekankan bahwa kejahatan siber dimulai dari perilaku manusia ataupun usernya. “Karena selama perilaku manusia ataupun user tidak melakukan tindakan diluar dari hal-hal yang dilanggar dalam berselancar di dunia digital maka tidak akan terjadi kejahatan siber ataupun hacking,” ungkapnya.
Prof Nanna juga membeberkan kejadian hacking di Eropa yang membuka pipa penyaluran limbah ke lingkungan umum. “Kegiatan ini menimbulkan kerugian yang besar pada masyarakat,” ujarnya.
Di Indonesia, lanjut dia, kejahatan siber mulai tahun 1990an dengan banyaknya pembajakan CD. Bahkan, terjadi pengambilalihan website instansi pemerintahan di dunia perbankan yakni BNI 46 yang diserang juga pada Bank Indonesia. “Saat ini juga sedang marak perjudian online atau sering disebut slot,” ucapnya dengan menggunakan bahasa Inggris.
Prof Nanna menyimpulkan bahwa untuk melakukan pencegahan tindakan kejahatan di dunia siber dilakukan dengan crime science approach yaitu memberikan perspektif kemanusiaan dalam segala hal teknis. “Memunculkan ide baru dalam penelitian di dunia siber sehingga tidak melakukan pelanggaran ataupun kejahatan siber,” pungkasnya.
Untuk pendaftaran mahasiswa baru dapat langsung mengunjungi laman pmb.darmajaya.ac.id. Atau dapat langsung menghubungi narahubung selama 24 jam pada nomor 08117972244 atau 082306097566. (**)