JAKARTA -(deklarasinews.com)- Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) II Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta bersinergi dengan stakeholder dan masyarakat menyelenggarakan Festival Batik dan Budaya Betawi Kampung Wisata Marunda mulai 1-2 Oktober 2024 di Rusunawa Marunda Blok D1 dan D2, Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing.
Berbagai agenda menarik turut meramaikan festival tersebut seperti lomba musik dan tari betawi tingkat SD, SMP, dan SMA, lomba fashion show, kirab budaya dan batik betawi, fashion show batik marunda dan batik maliha, penampilan tari batik dan tari tematik.
Selain itu, juga dilakukan rangkaian kunjungan ke rumah mangrove, taman marhamas, green house, dan bazar UMKM festival makanan betawi.
“Alhamdulillah, acara di Rusun Marunda ini meriah sekali. Semua ikut menyemarakan Festival Batik dan Budaya Betawi. Saya juga berikan apresiasi dan dukungan dalam mencetuskan desa wisata Marunda,” tutur Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Budaya dan Pariwisata, Marullah Matali di Rusunawa Marunda, Rabu (2/10).
Saat menghadiri pelaksanaan Festival Batik dan Budaya Betawi, Marullah Matali didampingi oleh Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta, Kelik Indriyanto, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, Kepala Unit UPRS II, Bahrudin, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekko Administrasi Jakarta Utara, Wawan
Budi Rohman, Plt. Kasudin Kominfotik Kota Administrasi Jakarta Utara, Setyadi Pramono, Camat Cilincing, Depika Romadi, Lurah Marunda, Agung Dian Cahyono, dan jajaran lainnya.
“Dari sebuah kreativitas bisa menjadi sesuatu yang membanggakan apalagi dalam upaya mengembangkan desa wisata Marunda yang lokasinya berada di paling ujung Jakarta Utara. Warga Marunda juga sudah merespon pengembangan desa wisata Marunda. Kelola ini semua dengan penuh kecintaan agar menjadi desa wisata idaman bagi semua orang yang berkunjung kesini,” imbaunya.
Dukungan dari berbagai pihak terhadap upaya pengembangan desa wisata Marunda nampaknya akan menambah semangat baru bagi masyarakat Marunda. “Kami ingin mengangkat potensi wisata termasuk dari kulinernya dengan memanfaatkan hasil alam yang ada di sekitar sini. Misalnya selain melestarikan tanaman mangrove kita juga bisa memanfaatkan buahnya untuk dijadikan sirup, kopi, kue onde-onde, dan hasil karya lainnya,” terang Ketua Kelompok Tanam dan Pelestarian Mangrove (Ketapang) Marunda, Marzuki.
Dengan menggali potensi yang ada, ia berharap akan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. “Saat ini, kami bersama Rumah Zakat sedang mengembangkan rumah pembibitan mangrove di Rusunawa Marunda Cluster D. Semoga ini bisa menjadi wadah untuk mengedukasi tentang pentingnya menanam mangrove di wilayah pesisir,” harapnya. (WBO)