ACEH -(deklarasinews.com)- Dunia olahraga Indonesia berduka atas meninggalnya Harsono A. Taha, S.Pd, pelatih tim sepak takraw Provinsi Gorontalo. Kabar duka ini disampaikan dalam konferensi pers yang berlangsung di Ruang Media Center, Gedung Idi Sport Center, Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur. Konferensi pers ini dihadiri oleh Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Aceh Timur, Muntasir Ramli, yang mewakili Pemkab Aceh Timur. Sabtu (14/09/2024)

Muntasir Ramli mengungkapkan rasa bela sungkawa mendalam dari pemerintah daerah dan masyarakat Aceh Timur atas kepergian pelatih yang dikenal berdedikasi tinggi ini. Ramli menambahkan bahwa kehilangan ini merupakan duka bagi seluruh komunitas olahraga, khususnya di PON XXI Aceh-Sumut.

Menurut keterangan dari pihak Kesehatan PON, Drs. Munawir, Harsono A. Taha atau yang lebih dikenal dengan Harson Taha mulai dirawat di RSUD Zubir Mahmud pada Jumat, 6 September 2024. Ia datang dengan keluhan diare, demam tinggi, serta pembengkakan pada sendi. Meski telah dirawat intensif, kondisinya tidak menunjukkan perbaikan yang signifikan.

Pada Kamis, 12 September 2024, Harson Taha memutuskan untuk meninggalkan rumah sakit guna menyaksikan pertandingan final tim sepak takraw Gorontalo melawan Jawa Tengah di GOR ISC Idi. Setelah pertandingan, kondisinya memburuk dan ia kembali dirawat di RSUD Zubir Mahmud pada sore hari dalam kondisi sesak nafas dan kaki bengkak.

Pemeriksaan lanjutan mengungkapkan adanya gangguan fungsi ginjal, yang didiagnosis sebagai gagal ginjal akut yang menuju kronis, serta kadar asam urat yang tinggi. Kondisi ini memerlukan penanganan medis yang lebih intensif. Pada hari berikutnya, Jumat, 13 September 2024, rencana rujukan ke Medan telah disusun sesuai permintaan keluarga dan rekomendasi tim medis RSUD Zubir Mahmud.

Namun, saat menunggu proses rujukan, Harson Taha mengalami sesak nafas berat. Dengan persetujuan keluarga, dilakukan tindakan hemodialisa atau cuci darah pada pukul 20:00 WIB hingga pukul 22:00 WIB. Setelah prosedur ini, pasien dipindahkan kembali ke ruang ICU.

Sayangnya, pada Sabtu dini hari, 14 September 2024, pukul 04:09 WIB, Harson Taha meninggal dunia di ruang ICU, didampingi oleh istri, dokter, dan perawat yang merawatnya. Meninggalnya pelatih ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk acute lung edema, uremic encephalopathy, gagal ginjal akut menuju kronis, sepsis, arthritis septic, dan pneumonia.

Jenazah almarhum kemudian diproses untuk pemulasan dan dishalatkan di RSUD Zubir Mahmud. Pada pukul 10:20 WIB, jenazah dibawa dengan ambulans RSUD Zubir Mahmud menuju Bandara Internasional Kuala Namu untuk diterbangkan kembali ke Gorontalo. (Ami)