KAB TANGERANG –(deklarasinews.com) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten didesak untuk memecat kepala SMKN 2 Kabupaten Tangerang yang ditengarai menerima ratusan siswa siluman.
Hal itu menyusul ditemukannya 152 siswa yang saat ini telah mengikuti proses belajar mengajar yang diduga masuk lewat jalur orang dalam.
“Dari data yang kami punya dan telah kami sinkronkan dengan website https://ppdb.bantenprov.go.id/ nama nama yang telah mengikuti proses KBM itu tidak ada satupun,” kata Ali Farham Ketua Umum Barata kepada Wartawan Kamis (26/9/2024).
Selain memecat kepala sekolah secara tidak hormat, Farham juga meminta kepada dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi banten untuk menganulir 152 siswa yang diduga telah melakukan kecurangan.
“Diharapkan dengan dianulirnya ratusan siswa yang diduga masuk via jalur ordal dapat memberikan rasa berkeadilan sekaligus menimbulkan efek jera sehingga
tidak lagi ada diskriminasi dalam pelaksanaan PPDB ditahun – tahun mendatang,” Kata Farham berharap.
Jika hal tersebut tidak dilakukan, menurut Farham, dikhawatirkan akan menimbulkan Ketidakpercayaan publik Terhadap Pemerintah provinsi banten yang menyatakan, akan terus berupaya meningkatkan layanan kepada masyarakat khususnya pada bidang pendidikan.
“Kita sudah melayangkan surat kepada SMKN 2 Kabupaten Tangerang, dan ditembuskan ke PJ Gubernur, Dindikbud, Inspektorat, hingga ke Kejati agar persoalan ini bisa dituntaskan,” Ungkap Farham.
Farham mengaku, dalam surat somasi dan permohonan klarifikasi pihaknya memberikan waktu hingga 7 hari kedepan kepada SMKN 2 Kabupaten Tangerang untuk memberikan keterangan secara tertulis.
“Kita tunggu saja, jika sampai 7 hari kedepan tidak ada respon tentunya kita akan menempuh jalur hukum sekaligus menyampaikan aspirasi dimuka umum dikantor Kejati secara terbuka dengan mengerahkan ratusan kader Barata bersama masyarakat yang merasa terzholimi atas pelaksnaan PPDB,” Ucap Farham.
Terpisah, Ahmad Muzaki salahseorang orangtua siswa yang merasa dirugikan atas pelaksanaan PPDB 2024 mengaku mendukung langkah yang akan ditempuh oleh Farham Cs.
Menurut dia, hal itu harus dilakukan untuk memutus mata rantai kecurangan PPDB yang saat ini sudah dianggap sebagai budaya.
“Kita dukung terus, kalau memang mau demo kita masyarakat siap untuk turun,” kata Ahmad.
Sayangngya hingga berita ini dilansir, H. Kamsono, M. Pd Kepala SMKN 2 Kota Tangerang belum dapat dimintai keterangannya, wartawan sudah mencoba mendatangi sekolah namun berdasarkan keterangan dari pihak keamanan yang bersangkutan sedang tidak ada disekolah.
“Ngga ada, mungkin sedang dinas luar,” ungkap salahseorang keamanan SMKN 2 Tangerang yang enggan menyebutkan namanya.(Nan)