BANDAR LAMPUNG-(deklarasinews.com)- Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru mengakui kiat Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo dalam memajukan Lampung layak diadopsi oleh Pemprov Sumatera Selatan.
“Ilmu Gubernur Ridho akan menjadi senjata saya untuk membuat Sumsel lebih baik. Apa yang kami lihat secara visual seluruh antero Lampung ini mana yang harus kami adopsi,” ujar Herman Deru saat melakukan silaturahmi ke Provinsi Lampung, di Kediaman Dinas Gubernur Lampung, Mahan Agung, Minggu (30/12/2018).

Herman mengacungkan jempol terhadap tertatanya pembangunan di Lampung.
“Saya acungkan jempol terhadap tertatanya pembangunan di Lampung. Pembangunan yang baik, ada pemerataan pembangunan yang jelas, ini tentu diawali dari pembangunan yang konkrit, tidak pembangunan yang retorika. Sumsel mudah-mudahan ke depan tidak rela disusuli anaknya (Lampung,red),” ujar Herman.

Herman mengakui begitu banyak ilmu yang disampaikan Gubernur Lampung Muhammad Rudho Ficardo atas capaian pembangunan yang dilakukan. “Rasanya akan semakin lengkap jika nanti ilmu yang diberikan Pak Gubernur Lampung kepada kami, dapat kami jalankan di Provinsi Sumsel,” ujar Herman Deru.

Herman menilai kinerja kepemimpinan Gubernur Ridho menjadikan Lampung sebuah Provinsi yang selalu dibicarakan.
“Sumsel bukan kurang dibicarakan tetapi kalau kita bicara tentang data, tentu masih banyak yang harus kita perbaiki. Data yang menunjukkan bahwa kita sudah hampir dibalap oleh Provinsi-Provinsi yang tadinya tergabung dalam Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) yakni Bengkulu, Lampung, Jambi, Sumsel dan Bangka Belitung,” katanya.

Herman menyebutkan bahwa hubungan Sumsel tidak terpisahkan dari Lampung.
“Sumsel dan Lampung ini sebenarnya adalah saudara kandung, maka hiruk pikuk politik tidak membatasi langkah kita untuk tetap menyatukan persepsi, bahwa kemajuan Lampung adalah juga menjadi kebanggan Sumsel begitu juga sebaliknya,” ujarnya.

Herman menyampaikan terimakasih atas jamuan yang dilakukan oleh Gubernur Ridho. “Terutama pada akrabnya suasana di sini dan saya tunggu kehadiran pak Gubernur Ridho beserta istri dan juga rombongan di Palembang,” katanya.
Kehadiran Gubernur Sumsel selain untuk bersilaturahmi di kediaman Gubernur Lampung, juga melakukan kunjungan terhadap warga yang terkena tsunami di Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan.

Herman mengatakan ketika melihat kondisi warga yang terkena musibah di lapangan, tidak ada satu pun warga yang mengeluh karena tidak tercukupinya bantuan.
“Begitu sampai di Lampung Selatan, masyarakat di pengungsian, yang saya lihat adalah kekompakkan, nyatanya di lapangan semua pengungsi tidak ada yang mengeluh. Kami datang ke sana bukan karena memiliki kelebihan, tetapi kami datang sebagai misi kemanusiaan,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Lampung, Muhammad Ridho Ficardo mengatakan Pemerintah Provinsi Lampung terus memperbaiki infrastruktur dasar guna menggerakkan perekonomian, dan bekerja berdasarkan data. “Jadi yang namanya menjadi Kepala Daerah ini apalagi Gubernur, kita berbicara angka dan data, di mana posisi daerah kita, berapa angka kemiskinan kita, bagaimana kondisi infrastruktur. Maka ketika di awal, saya membuat survey kebijakan publik di situ tercermin, bahwa yang menjadi kendala Lampung di tahun 2014 adalah infrastuktur yang rusak, jadi rakyat meminta perbaikan jalan dan jembatan,” ujar Gubernur Ridho.

Selanjutnya, kata Ridho, mengatasi masalah keamanan dan yang menjadi kata kunci adalah kekompakkan Forkopimda.
“Maka di Forkopimda lah kita melakukan koordinasi, karena berbicara kepentingan nasional salah satunya kepentingan keamanan dan kesejahteraan itu keterkaitannya sangat erat, tidak mungkin bisa sejahtera kalau tidak aman, begitu juga sebaliknya. Maka, alhamdulilah di Lampung kami juga tiga tahun berturut-turut mendapatkan penghargaan terbaik nasional tentang penanganan konflik sosial,” katanya.

Kekompakkan Forkopimda tersebut pula, kata Ridho menjadi kedekatan yang kemudian juga menjamin kelancaran pembangunan bagi Provinsi Lampung.
“Seperti contoh kami ditarget membangun jalan tol selama enam bulan dengan penetapan lokasi yang sudah selesai, kita bisa selesaikan dalam waktu tiga sampai empat bulan saja. Saya katakan kepada Presiden, anggaran dari pusat nol rupiah belum ada yang turun tetapi Pak Presiden sudah melakukan groundbreaking. Jadi, kalau di Pemprov Lampung ini kita buat bagaimana caranya perintah hari ini harus sudah selesai kemarin, artinya harus bisa memprediksi apa yang menjadi kebutuhan-kebutuhan berfikir,” ujarnya.

Ridho menuturkan bahwa Lampung dan Sumsel harus saling membantu dan bersinergi dalam hal melakukan pembangunan. “Tumpuan Sumatera ada di tiga Provinsi yakni Sumatera Utara, Sumsel dan Lampung

Ini terdiri dari banyak hal secara umum, baik dari segi politik, ekonomi dan berbagai hal. Maka yang harus siap mengambil tongkat estafet pertumbuhan nasional adalah Sumatera, karena Sumatera sudah siap dari sisi SDM dan lahannya masih memadai. Gubernur di Sumatera harus betul-betul dalam satu visi untuk membangun Sumatera ini, karena masa depan Indonesia sangat tergantung dengan Sumatera,” katanya.

Gubernur Ridho mengapresiasi Pemprov Sumsel yang ikut berpartisipasi dalam membantu korban tsunami di Lampung Selatan. “Kami sangat mengapresiasi bantuan terhadap kesulitan atas musibah yang dialami masyarakat Lampung. Sekali lagi terima kasih atas rasa kekeluargaan yang begitu tinggi,” tandasnya. (Humas Prov Lampung)

Tinggalkan Balasan