BANDARLAMPUNG – (deklarasinews.com) – Dua mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya bekerja di Klinik Kesehatan Mental di Australia. Selain itu, keduanya juga diterima bekerja disebuah perusahaan Prompt Glass di Negeri Kangguru itu.
Keduanya adalah Mansurni Abadi dan Nita Yulistiana. “Sebenarnya berat kami harus ke Australia, bukan karena pekerjaan yang harus kami jalani. Tapi, kami harus meninggalkan wisuda yang akan digelar 26 April 2018 ini. Sementara, saya harus berangkat ke Australia 24 April dan Nita 24 April,” kata Adi, mahasiswa jurusan Manajemen itu, Senin (23/4/2018).
Namun, lanjut Adi, semua itu dia korbankan karena kesempatan itu tidak mungkin dia sia-siakan. “Apalagi, selama di Australia kurang lebih tujuh tahun, saya akan upayakan menyelesaikan S-2 dan S-3 di sana. Doakan saya sukses dan bisa mengemban tugas sebagai tenaga sosial klinik kesehatan di sana,” kata Adi.
Menurut Adi, informasi soal lowongan pekerjaan dan diterimanya di sebuah lembaga kemanusiaan di Australia, dari komunitas dan informasi teman-teman yang sudah lebih dulu menetap di sana, serta informasi dari KBRI di Australia. “Ya, melalui serangkaian tes dan Alhamdulillah bisa membantu lembaga kemanusiaan itu dan bisa bekerja di sana,” kata dia.
Adi disamping menjadi mahasiswa di IIB Darmajaya, juga seorang relawan sosial di beberapa komunitas dalam bidang literasi dan kesehatan mental di Kota Bandar Lampung. “Itu panggilan hati saya, untuk selalu membantu orang lain. Karena ini memang tanggung jawab seorang intelektual untuk menjadi agen perubahan,” kata Nita menimpali.
Adi pernah mengikuti intership dan belajar menjadi relawan sosial selama dua bulan di Australia bersama Able Foundation. Kemudian, dia juga pernah ikut bersama Model United Nation untuk pembangunan inklusivitas yang berkelanjtuan di November 2017. “Saya juga pernah mengikuti Asia Pacific Future Leader Conference Delegasi Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia. Kalau Nita memang baru sekali ini ke luar negeri, kebetulan kami bisa bersama-sama,” kata Adi, semangat.
Sementara, Nita sendiri mengaku harus mengalami kendala dalam pengurusan visa, sehingga dia dan Adi harus berbeda jadwal keberangkatan ke Australia. “Senang dan sedih. Saya inginnya wisuda dulu. Apalagi, banyak kenangan manis selama kuliah di IIB Darmajaya. Tapi, ini kesempatan yang belum tentu datang dua kali,” kata mahasiswi berhijab ini.
Sementara, Rektor IIB Darmajaya Ir. Firmansyah Y Alfian, MBA., M.Sc, mengatakan pihaknya mendukung langkah kedua mahsiswa tersebut. Apalagi, hal ini membawa nama baik kampus IIB Darmajaya, nama daerah Lampung, dan Indonesia. “Kami melihat ini pilihan berat bagi keduanya, antara mengikuti wisuda setelah menempuh pendidikan lebih dari delapan semester. Tapi, ini memang kesempatan emas bagi keduanya dan harus diraih,” kata Firmansyah.
Firmansyah juga berpesan, sebagai alumni IIB Darmajaya, keduanya juga harus menjaga nama baik almamater di negeri orang, turut serta mempromosikan IIB Darmajaya sebagai kampus unggul di bidang teknologi dan bisnis. “Kami bersyukur, alumni kami bisa diterima bekerja di luar negeri. Ini bisa menjadi contoh mahasiswa kami yang lainnya,” kata dia. (**)