KEEROM – (deklarasinews.com)– 4 Januari-2023. Mengutip pesan Presiden Ir. H. Joko Widodo, Doren Wakerkwa menyampaikan bahwa ada tangungjawab besar yang diberikan kepada pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/kota untuk menyikapi ancaman inflasi dimana hal tersebut bukan hanya merupakan urusannya bank sentral, melainkan inflasi merupakan tanggung jawab bersama. Presiden sendiri merasa senang karena otoritas fiskal dan moneter, yakni Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan, bisa berjalan beriringan dan rukun.
Dimana hal senada juga dilontarkan Menteri Dalam Negeri kepada para kepala daerah agar kepala daerah dalam mengatur program dan anggaran penting dalam memfokuskan kebijakan pembagunan daerah pada ancaman inflasi.
“Kemampuan ‘leadership’ kepala daerah untuk mengatur program dan anggaran hal penting, kalau jaraknya terlalu jauh antara pendapatan dengan belanja artinya kurang mampu untuk me-manage dengan baik. Ini untuk bisa menjadi catatan penting untuk mengambil langkah kongkrit didalamnya.
Kepada masyarakat di kampung Yanamaa Pir I Distrik Arso kab. Keerom pada acara jumpa dengan Petani cabai yang berada di Pir I, Doren Wakerkwa S.H., M.H. menyampaikan bahwa saat ini inflasi menjadi ancaman serius bagi pemerintah daerah, dimana inflasi merupakan kondisi ekonomi yang diakibatkan terjadi kenaikan dari harga barang dan jasa di suatu negara dalam jangka waktu panjang biasanya disebabkan oleh ketersediaan barang dan uang yang beredar tidak seimbang, misalnya hari ini harga barang naik tapi penghasilan tetap, nah ruang inilah yang harus dikontrol oleh pemerintah.
Oleh sebab itu Pemerintah daerah perlu memperhatikan hal-hal pada sektor ekonomi produktif sebagai jaminan pendapatan bagi masyarakat sehingga menjadi respon terhadap daya beli masyarakat yang ada di daerah termasuk masyarakat di kabupaten Keerom, menurut Doren dirinya melihat ada beberapa hal yang hari ini salah diartikan oleh Pemda, dimana terkait kebijakan food estate, kita semua tau food estate merupakan program kerja pemerintah dan harus direalisasikan oleh daerah daerah yang sudah terpetakan dalam rencana kerja food estate, menurut Wakerkwa bahwa hari ini dirinya menjumpai adanya lahan baik berupa hutan primer, maupun hutan produksi dalam bentuk tanaman perkebunan yang dirubah menjadi lahan jagung untuk menjadikan kawasan food estate, menurutnya ini kurang tepat disaat kita diharuskan bersiaga terhadap ancaman inflasi, alangkah baiknya lahan tersebut dipakai dari kepemilikan masyarakat yang ada di keerom, jika kita lihat hampir rata-rata kepala keluarga di keerom memiliki minimal 1-2 Hektare lahan, kalau lahan petani yg kita manfaatkan sebagai lokasi food estate maka akan menghasilkan income bagi keluarga dan dengan demikian kita bisa menata kondisi ekonomi daerah dan berdampak pada kebijakan mitigasi terhadap inflasi daerah, oleh sebab itu kebijakan yang diambil harus pro terhadap kondisi rakyat saat ini, apalagi mereka yang memiliki latarbelakang sebagai petani, dan perlu diketahui bahwa cabai merah juga merupakan komoditas inflasi selain bawang merah sebagaimana telah disampaikan BPS dalam 5 besar komoditas yang mempengaruhi inflasi di daerah.
Pria kelahiran Wamena 13 Februari 1969 itu menyampaikan bahwa kalau pemerintah daerah membuka lahan yang luas untuk tanam jagung otomatis akan terjadi kelimpahan hasil yang belum dapat dimanfaatkan secara optimal, secara otomatis hasil tersebut akan bersaing dengan hasil lahan dari petani dan sudah pasti akan menggangu pendapatan masyarakat yang hampir sebagian besar merupakan petani.
Kita tau bersama bahwa Kabupaten Keerom sendiri merupakan kawasan penyangga kebutuhan ekonomi terutama dari kebutuhan pangan Provinsi Papua bahkan provinsi baru di pegunungan tengah, ini adalah potensi daerah yang jika dikelola dengan baik maka masyarakat keerom akan sejahtera.
Maka kemajemukan suku bangsa yang ada di kabupaten Keerom menjadi satu jaminan bagi kemajuan keerom ke arah yang mandiri dan berdaya saing.
Pada kesempatan tersebut, Doren Wakerkwa juga mengharapkan keharmonisan antara masyarakat yang ada di kabupaten Keerom terus dipelihara dengan menjadikan paguyuban keluarga menjadi mitra pemerintah dalam membangun Keerom menjadi pusat agropolitan dengan tingkat kemajemukan suku yg tinggi di Provinsi Papua.
Doren Wakerkwa juga menyampaikan terimakasih buat warga masyarakat yang ada di kampung Yanamaa Pir I atas sambutanya dimana telah mengundang dirinya bersama istri untuk menghadiri acara tersebut.