METRO–(deklarasinews. com) – Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jurai Siwo Metro resmi menjadi IAIN Metro, dengan ditandai peresmian Kampus 1 IAIN Metro dan Gedung Fakultas Syariah oleh Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin, Selasa ( 19/12/2017).
Gubernur Muhammad Ridho Ficardo yang diwakili Kepala Biro Kesejahteraan Sosial Setda Provinsi Lampung, Ratna Dewi turut mendampingi Menag dalam acara itu.
Perubahan STAIN Jurai Siwo Metro menjadi IAIN terwujud pada tahun 2016 dengan dikeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 71 Tahun 2016 yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada 1 Agustus 2016.
Dalam sambutannya Menag Lukman mengatakan perguruan tinggi Islam di Indonesia adalah garda terdepan yang kut menjaga Islam seperti apa yang dipahami dan diamalkan oleh mayoritas umat Islam di Indonesia.
Lukman mengatakan hal tersebut menjadi penting karena pada era globalisasi sekarang ini, tidak ingin ada masuknya paham-paham Islam yang tidak sejalan dengan jati diri Indonesia.
“Tiba-tiba ada paham yang dimaknai dengan merusak dirinya sendiri atau bahkan mengorbankan sesama muslim yang lain dengan bom bunuh diri atau disebut dengan jihad, lalu dalam menyikapi perbedaan bahkan harus menumpahkan darah. Jadi hal-hal seperti ini yang tidak boleh merusak ke Indonesiaan kita. Maka perguruan tinggi keagamaan Islam baik negeri maupun swasta haruslah benar-benar berada di garda terdepan dalam ikut mengawal Islam di Indonesia,” kata Lukman.
Untuk menjadikan Islam yang rahmatan lilalamin, Islam di Indonesia harus mewujudkan kedamaian. “Tidak hanya di kalangan umat Islam itu sendiri tetapi bagi seluruh masyarakat Indonesia bahkan bagi seluruh masyarakat dunia, karena sekarang Isam di Indonesia juga sudah mulai dilihat sebagai salah satu model di negara demokratis dan majemuk,” ujar Lukman.
Lukman menyebutkan pengetahuan keagamaan tidak boleh ditinggalkan. “Misalnya mereka yang terlalu liberal dalam memahami Islam itu sering sekali mengabaikan pengetahuan keagamaan karena terlalu mendewakan nalar dan akal,” kata Lukman.
Tetapi, lanjut Lukman, juga jangan hanya bertumpu terhadap membaca saja tanpa juga melihat konteks keagamaan. “Ini sangat penting, karena sering kali sebagian kita juga hanya bertumpu kepada membaca lalu kehilangan konteks karena tidak mau menggunakan akalnya, sehingga kemudian Islam dinilai statis dan tidak bisa merespon dinamika masyarakat. Kita jangan memperhadapkan kedua hal ini tetapi justru harus digabungkan, tetap bertumpu kepada pengetahuan tetapi juga terus kembangkan kemampuan nalar kita karena Allah menciptakan dan membekali pikiran akal kita adalah juga dalam upaya untuk mewujudkan fungsi kekhalifahan kita,” ujar Lukman.
Lukman berharap mahasiswa dapat berwawasan luas, karena menurutnya untuk orang bisa bertindak arif dan bijak harus memiliki wawasan yang luas. “Untuk wawasan yang luas dia harus mempelajari semua khasanah keilmuan keislaman kita yang pendekatannya dengan membaca keagamaan,” kata Lukman.
Kepala Biro Kesejahteraan Sosial Setda Provinsi Lampung, Ratna Dewi mengapresiasi IAIN Metro yang berhasil membangun sebuah gedung SBSN, yang pada hari ini diresmikan. “Upaya ini hendaknya dapat diikuti oleh Perguruan Tinggi lain untuk tidak hanya menggantungkan pada pemerintah daerah saja, akan tetapi dapat mencari terobosan seperti halnya IAIN Metro yang mampu membangunan gedung dimana dibiayai oleh SBSN,” kata Ratna.
Sejalan dengan hal tersebut, lanjut Ratna Pemerintah Provinsi Lampung akan terus mendorong dan melakukan akselerasi pembangunan di berbagai bidang khususnya pembangunan pendidikan guna menghasilkan sumberdaya manusia yang bermoral, berintegritas dan mampu menjawab tantangan dimasa yang akan datang. “Hal ini pun menjadi tanggungjawab kita bersama,” ujar Ratna.
Ratna menyebutkan sebagai salah satu Perguruan Tnggi, IAIN Metro telah mengharumkan nama Provinsi Lampung dalam bentuk prestasi dengan mengikuti berbagai ajang perlombaan, baik ditingkat Regional, Nasional dan Internasional. “Disisi Iain juga, banyak alumni IAIN Metro yang sukses baik di daIam maupun Iuar negeri. Oleh karena itu, prestasi yang dicapai selama ini hendaknya ditingkatkan secara terus menerus, sehingga dapat menjadi motor pengerak pembangunan di Provinsi Lampung, melalui berbagai bidang kehidupan,” kata Ratna.
Ratna berharap seluruh unsur terkait ikut bersama-sama mendukung dan menyukseskan berbagai program kerja visi dan misi IAIN Metro. “Dengan didukung oleh tenaga pengajar yang handal dan manajeman yang mumpuni, maka tidaklah mengherankan apabila nantinya IAIN Metro dapat menjadi Universitas yang berstandar Internasional,” ujar Ratna.
Sementara itu, Rektor IAIN Metro, Enizar menyampaikan dengan berubahnya nama dari STAIN menjadi IAIN, tidak hanya beganti nama tetapi harus memberikan kualitas terbaik dalam menyiapkan anak bangsa untuk menjadi mahasiswa yang berprestasi berkarakter dan berakhlakul karimah.
Setelah menjadi IAIN ada empat fakultas yang telah siap, yaitu Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Fakultas Syari’ah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, serta Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah,” kata Enizar.
Acara peresmian ini pula disemarakkan dengan acara Seminar dengan tema “Membangun Harmoni dalam Keberagaman untuk Mewujudkan Islam yang Rahmattan lilalamin.”
Hadir dalam acara ini Wakil Walikota Metro, Djohan dan juga Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Lampung Suhaili. (Humas Prov)