ACEH TIMUR -(deklarasinews.com)- Masyarakat Kecamatan Idi Tunong menunjukkan rasa kecewa mendalam terhadap kinerja camat yang telah menjabat selama tujuh tahun terakhir. Keluhan ini mencakup berbagai aspek, namun perhatian utama terfokus pada infrastruktur jalan yang dianggap semakin memburuk dan tidak mendapatkan perbaikan yang memadai.
Kecamatan Idi Tunong, yang terdiri dari 25 desa atau gampong, menghadapi masalah serius terkait kondisi jalan Terutama Jalan Lintas Kecamatan (Jln Idi – Keude Gerobak). Beberapa titik terparah ditemukan di Desa Blang Guci, Seuneubok Jalan, Buket Teukuh, Gampong Keumuneng, Keude Keumuneng, serta Bantayan Barat.
Menurut warga setempat, kondisi jalan-jalan ini sangat memprihatinkan dengan kedalaman lubang yang mencapai 10-15 cm. Meskipun sudah beberapa kali diberitakan di media, upaya perbaikan yang dilakukan seringkali hanya berupa penambalan sementara yang tidak bertahan lama. Hal ini membuat masyarakat semakin frustrasi.
Kendaraan yang melintas seringkali mengalami kerusakan akibat kondisi jalan yang buruk. Baru-baru ini sempat diberitakan, seorang pengendara sepeda motor mengalami kerusakan pada velg motor yang patah setelah terjerumus ke dalam lubang. Kejadian tersebut menunjukkan potensi bahaya serius yang dihadapi oleh para pengguna jalan.
Masyarakat berharap agar Penjabat (PJ) Bupati Aceh Timur dapat melakukan evaluasi terhadap kinerja camat selama tujuh tahun ini. Mereka menuntut penilaian yang objektif mengenai apa yang telah dilakukan untuk kesejahteraan dan pembangunan di Kecamatan Idi Tunong.
Rasa kecewa masyarakat semakin mendalam karena tidak adanya perubahan yang signifikan pada kondisi infrastruktur meskipun sudah ada beberapa kali sempat di beritakan di beberapa media. Keadaan ini dinilai tidak sesuai dengan harapan mereka akan dampak positif dari kepemimpinan camat yang ada.
“Seharusnya ada perhatian lebih dari pihak yang berwenang untuk memperbaiki kondisi ini,” kata salah satu warga. Ia menambahkan bahwa kerusakan jalan berdampak langsung pada keselamatan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Adapun beberapa upaya perbaikan yang dilakukan hanya bersifat sementara dan tidak menyelesaikan masalah secara tuntas.
Dengan situasi yang ada, masyarakat Idi Tunong berharap agar ada langkah konkrit dari pihak berwenang untuk memperbaiki jalan-jalan yang rusak dan mencegah terjadinya kecelakaan lebih lanjut. Mereka menunggu tindakan nyata dan tidak hanya janji-janji belaka.
“Selama tujuh tahun terakhir, kami belum merasakan manfaat yang berarti dari kepemimpinan camat ini. Kami berharap ada perubahan nyata yang bisa dirasakan,” ungkap salah satu tokoh masyarakat.
Tuntutan ini merupakan bentuk ketidakpuasan warga terhadap pelayanan publik dan infrastruktur yang seharusnya mendapatkan perhatian lebih dari pihak terkait. Kini, harapan tertumpu pada evaluasi mendalam oleh PJ Bupati Aceh Timur untuk memastikan kepentingan masyarakat terjamin. (Ami)