PALEMBANG -(deklarasinews.com)- Melalui program akselerasi penggabungan penyatuan perguruan tinggi dan swasta, Bina Sriwijaya Palembang menggabungkan antara dua perguruan tinggi yaitu Amik Bina Sriwijaya Palembang dan Bina Insan Indonesia menjadi Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Palembang.
Acara tersebut sekaligus Penandatanganan Prasasti dan Peresmian (pembukaan tirai) yang di laksanakan di gedung Universitas Perguruan Tinggi Bina Sriwijaya Jln. HM. Ryacudu No. 24 (8 Ulu) Palembang, Senin (12/2/2024).
” Saat ini ada 86 perguruan tinggi ITB dan Bina Sriwijaya Palembang ini salah satu diantara perguruan tinggi tersebut, tentu kita sangat berharap sekali peran ITB nanti khususnya dalam upaya kita meningkatkan APK (Angka Partisipasi Kasar) pendidikan tinggi,”ungkap Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, M.Sc selaku Head of LLDIKTI Region II.
Menurutnya Sumsel Provinsi yang masuk dalam yang di bawah ranking bawah kalau di rata-rata nasional itu 35%, Sumsel itu sekitar 27% jadi masih di bawah rata-rata nasional kehadiran ITB bisnis Sriwijaya ini saya harapkan bisa meningkatkan APK.
Iskhaq menjelaskan, jadi APK itu kalau hitungannya adalah Jumlah lulusan SMA yang melanjutkan sekolahnya ke tingkat perguruan tinggi artinya kita harus membuka akses dulu pada lulusan SMA kita.
“Tentu hitungannya hanya yang ada di Sumsel yang di pindah ke provinsi lain. Misalnya dia teruskan ke ITB ke pulau Jawa agar kita APK kita meningkat aksesnya harus kita buka atau selebar-lebarnya penambahan produk perguruan tinggi, program studi itu adalah salah satu cara kita membuka akses yang kedua itu adalah keterjangkauan karena apa dari biaya pendidikannya,” ujarnya.
” Pemerintah punya program KIP kuliah (kartu Indonesia pintar) kuliah itu salah satu upaya kita meningkatkan Afrika dan perguruan tinggi diharapkan juga secara mandiri bisa menyiapkan program-program yang menjadi sarana bagi lulusan terbaik di tingkat SMA itu bisa mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Kemudian kualitas dari perguruan tinggi tersebut kualitas pendidikannya semakin tinggi kualitas pendidikan tinggi di Sumatera Selatan maka kecenderungan masih lulusan SMA,” jelasnya.
Sementara Dr.M.Thoyib,SE., M.Si sebagai Rektor Institut Teknologi Dan Bisnis Bina Sriwijaya Palembang menyampaikan, sebagai penanggung jawab yang diberi amanah kepada saya, maka saya siap untuk melaksanakan tugas saya dan fungsi saya sebagai rektor dalam hal ini tentu kita harus bekerja sama dengan beberapa institusi terutama diskusi yang membimbing yaitu LLDIKTI2.
Tentang KepMen menteri Pendidikan Nomor 53 Tahun 2003 tentang apa tadi batas akreditasi ini harus dikejar karena ada beberapa program studi yang belum sempat di akreditasi, pihaknya akan melaksanakan tugas itu secepatnya sehingga bisa memasarkan apa yang di pasarkan nanti bisa diterima oleh masyarakat secara keseluruhan.
Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Bina Sriwijaya Palembang yakni Bapak H. Irian Nasri, S.E., M.Pd, menambahkan, terimakasih kami ucapkan yang pertama kepada LLDIKTI2 wilayah 2 yang telah banyak memberikan motivasi dukungan sehingga pada sampai hari ini kita bisa menjadi institut teknologi bisnis dinas sosial dimana yang sebelumnya kita yaitu yang pertama Amik Bina Sriwijaya Palembang dan Bina Insan Indonesia,” ujarnya
“Dari akademi itu ada 3 program studi strata 1 yang pertama sistem informasi yang kedua manajemen yang ketiga bisnis digital. Harapan kami dengan bertambahnya program studi itu dan menjadi ITB ke depan perguruan tinggi ini dapat bersaing di kota Palembang ye terutama di Sumsel. Tahun ini kita ada target minimal seluruh studi kita wajib mendapat satu kelas dimana satu kelas itu berisi sekitar 30 mahasiswa,” pungkasnya.(Ning)