LAMPUNG TENGAH-(deklarasinews.com)- Sebanyak 140.000 keluarga Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dari berbagai kabupaten/kota di Lampung siap memenangkan DR. Ir. Mustafa dalam pertarungan Pilgub 2018 mendatang. Mereka telah membentuk komunitas “Sedulur Mustafa” untuk mendongkrak suara Mustafa yang juga Pembina PSHT Lampung ini.
Ketua PSHT Lampung, Kang Mas Hi. Edi Sunyoto menerangkan, ada sekitar 140 ribu anggota PSHT di Lampung yang siap mendukung Mustafa. Ini adalah lumbung suara yang diharapkan bisa membantu kemenangan Mustafa dalam pertarungan Pilgub 2018 mendatang.
“Dukungan ini kami berikan bukan kepada partai atau elit politik, tetapi kami berikan kepada sedulur (saudara) kami Kang Mas Mustafa yang telah menjadi bagian dari keluarga PSHT Lampung. Kami para Sedulur Mustafa siap berjuang mati-matian memenangkan beliau tanpa pamrih,” ungkapnya.
140 ribu Sedulur Mustafa telah tersebar ke desa-desa kabupaten/kota di Lampung. PSHT akan mengerahkan para anggotanya untuk bisa menyosialisasikan dan mengenalkan Mustafa ke masyarakat, khususnya di keluarga besar PSHT.
Dia mengajak keluarga PSHT untuk menyatukan suara, merapatkan barisan dan memenangkan Kang Mas Mustafa. “Mari kita dukung saudara kita untuk bisa memenangkan Pilgub 2018. Kita hitamkan Lampung dengan seragam PSHT. Mudah-mudahan Lampung bisa lebih baik melalui kepemimpinan beliau,” harapnya.
Menanggapi dukungan ini, Bupati Lampung Tengah, DR. Ir. Mustafa mengucapkan terima kasih kepada keluarga PSHT yang telah memberikan kepercayaan kepadanya untuk maju dalam Pilgub 2018. Jika terpilih menjadi gubernur Lampung, pihaknya siap membumikan PSHT di Lampung.
“Saya bangga sekali bisa menjadi bagian dari keluarga besar PSHT Lampung dan mendapatkan kepercayaan untuk maju Pilgub mendatang. Bismillah, kita maju untuk mewujudkan Lampung yang lebih baik,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, ia juga berharap agar PSHT mampu menunjukan kirpah2 positif di Lampung. Selain itu menjadi teladan dan bisa menjadi pengayom masyarakat.
“Menguasai seni bela diri bukan untuk gaya-gayaan atau menindas orang lain, tapi sebaliknya PSHT harus bisa menjadi pengayom masyarakat,” pungkas Mustafa.(*)